Siang itu dia menunggu jaket abu-abu
diseberang jalan, gerbang depan sekolahnya, yang sedang akan menyeberangi jalan
yang cukup padat. Senyum dan penglihatannya tak ia lepas dari jaket abu-abu
hingga akhirnya si abu-abu duduk dibelakang punggungnya dengan nyaman. Aroma
hujan yang menguap mengiringi gelinding roda motornya dengan santai. “ Tak
boleh ada yang melihat mereka bersama, ini rahasia” bisiknya pada angin yang
menerpa wajah mereka berdua. Hanya angin, hujan, dan matahari yang masih
malu-malu menyembunyikan wajahnya dibalik awan saja yang boleh tahu. Ini
benar-benar rahasia. Setiap detik dan hembusan napas adalah waktu yang terindah
bagi mereka. Percakapan sepenjang jalan adalah alunan melodi merdu untuk mereka kenang. Angin dan
kawan-kawannya tak boleh menguping, ini lebih dari sekedar rahasia kawan.
Mereka telah tiba ditempat tujuan abu-abu.
Jaket hitam bersbisik, “kau masih saja
seperti karang, keras dan tak goyah...”. “dan kau masih seperti ombak yang selalu pasang surut membentur karang,”
balas sang abu-abu. Mereka tersenyum, lalu tertunduk malu. Masing-masing
mengartikan bisikan pendek yang baru saja terlontar.
Itu adalah kisah 4 bulan berlalu sebelum 15
mei 2010, hari yang telah dinanti selama tiga tahun. Hari bersejarah yang akan
mengubah status hidup hitam dan abu-abu. Hari itu, jaket hitam dan abu-abu
tidak lagi berstatus sebagai siswa. Abu-abu pun telah menyabet status baru
sebagai “mahasiswa”, jaket hitampun menunggu status itu datang padanya. Hari
itu pula, adalah senyum terakhir jaket hitam untuk sang abu-abu. Mereka
sama-sama tersenyum diantara kerumunan orang-orang yang berbusana kartini bagi
para perempuannya danpara lelakinya mengenakan kemeja panjang lengkap dengan dasinya bak para
eksekutif muda. Salam perpisahan terucap dalam diam melaui lambaian tangannya. Tidak ada air mata, masing-masing tersenyum
untuk kisah biru yang mereka tinggalkan. Masing-masing bersiap mengejar mimpi.
Kisah biru antara jaket hitam dan abu-abu akan selalu menghias langit biru
selepas hujan, dan mengenang deburan ombak yang selalu membentur karang di
pantai yang lautnya biru,. Kisah ini memang sebiru langit cerah dan sedalam laut
biru samudra.
“bukankah
karang selalu menunggu ombak yang datang?”bisik jaket hitam pada abu-abu
hari itu, hari kenangan rahasia yang hanya hitam dan abu-abu yang tahu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar