Aku
menyukaimu.
Kalimat itu
mengalir dalam ketiba-tibaan. Aku masih bergeming, menatap lurus ke depan
–danau tempat kita dulu, airnya telah penuh
Aku
sayang kamu.
Hatiku
bergetar mendengarnya. Namun aku masih terdiam, itu lamunanku – mungkin–.
Menolehlah
sebentar. Lihatlah aku sejenak.
Hatiku lelah.
Aku lelah menunggu. Aku tak ingin
menoleh lagi, memastikan siapa yang datang. Aku takut
suara itu bukan kamu. Aku takut itu bukan kamu yang datang menemuiku
sore ini. Aku hanya ingin diam,
mengaburkan suara-suara panggilan itu dengan sayup-sayup angin yang membawakan
berita tentangmu. Tentangmu yang akan duduk menemuiku di sini bukan memanggilku
untuk menoleh ke belakang.
atashi wa anata ga suki a…!!!